Sabtu, 02 Maret 2013

Tulisanku Nongol di Kompas

Kompas cetak, rabu 26 september 2012 Hal.49


Sebuah tulisan yang pernah saya publikasikan di blog keroyokan Kompasiana berjudul "Jika Orang Bugis Pindah Rumah", ternyata menarik perhatian media cetak terbesar di Indonesia, harian Kompas untuk memuatnya di edisi cetak, rabu 26 september 2012 pada Hal.49. Kaget? Iya. Bangga? Pastinya. Tak ada editing fundamen kecuali pada judul dan sebagian paragraf di akhir tulisan yang dipenggal lalu digantikan dengan link yang merujuk ke postingan lengkapnya di Kompasiana. Untuk yang belum baca, saya postingkan lengkapnya kembali. Bagi member Kompas, bisa baca e-paper-nya di SINI



--- oOo ---

Membaca Iklim Lewat Kalender Tanam Terpadu Dinamik

Kalender Tanam Terpadu Dinamik (katam.info)


Secara umum di Indonesia dan khususnya di Sulawesi Selatan, musim tanam padi sawah dibagi menjadi dua. Musim Tanam I yaitu pada bulan april sampai september dan Musim Tanam II pada bulan oktober sampai maret. Musim Tanam I identik dengan musim hujan sedangkan Musim Tanam II pada musim kemarau. Tentang hujan dan kemarau pada setiap Musim Tanam itu, tentu dengan syarat jika iklim berjalan normal.

Sebagaimana kita tahu bersama bahwa harihari belakangan ini, iklim berubah cukup ekstrim. Kondisi itu jelas menyulitkan petani dalam merencanakan jadwal turun sawah. Terlebih bagi sawah tadah hujan yang pengairannya hanya mengandalkan air hujan. Perlu perencanaan yang matang, khususnya pada Musim Tanam II yang intensitas hujannya rendah, bahkan nihil.