Rabu, 05 Desember 2012

Menyambangi Pasar "Babi" Makale


13341141051343882366
Pasar Babi, Makale (Doc.Pribadi, 2012)


Ternak babi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sosial masyarakat Toraja. Bersama kerbau, ternak babi selalu hadir dalam setiap pesta adat seperti rambu solo’ maupun rambu tuka’. Di Tana Toraja, ternak babi dipasarkan di Pasar Sentral Makale. Sebuah pasar tradisional yang menyediakan macam ragam kebutuhan masyarakat.

Pasar babi sendiri berada pada bagian belakang pasar sentral, hanya dibatasi tembok setinggi ± 1,5 meter. Jika dilihat dari jalan, memang terhalang oleh kendaraan yang parkir. Kendaraan itu sebenarnya adalah kendaraan pengangkut babi. Babi tersebut didatangkan dari pedalaman Tana Toraja, juga daerah sekitar seperti Toraja Utara juga Luwu Raya.

Dalam blok sekira 50x20 meter itulah pasar babi. Terbagi tiga kompartemen. Bagian kanan, untuk babi anak, bagian kiri untuk daging babi, ditengahtengahnya dan merupakan bagian paling luas adalah untuk babi dewasa.

Babi anak disimpan dalam karung putih (serupa karung beras), sesekali karung dibuka untuk diperlihatkan ke calon pembeli. Sementara babi dewasa dibaringkan di atas balai-balai mini yang terbuat dari bambu, lalu diikat menggunakan kulit luar bambu yang telah dibilah sangat tipis.

Dari seorang bapak yang penulis temui ketika berkunjung ke sana diperoleh banyak informasi ikhwal aktivitas jual beli babi. Meski tak menyebut identitas lengkapnya, namun si Bapak bercerita banyak tentang aktivitasnya beternak babi. Menurutnya, harga babi kecil sekitar 500-750 ribu, sedang babi dewasa pada kisaran 3-9 juta.

13341142851983374552
Hitam (Doc.Pribadi, 2012)
13341144031137559770
Belang (Doc.Pribadi, 2012)
13341148351410011150
Babi anak dalam karung (Doc.Pribadi, 2012)

Namun itu harga normal, karena terkadang ada babi dihargai puluhan bahkan ratusan juta” Terangnya. Dia lalu bercerita tentang babi yang bobotnya serupa kerbau yang punya nilai tawar tinggi. “Berbeda dengan kerbau, biasanya babi hitam lebih mahal dari babi belang” lanjutnya.

Kalau lagi musim pesta, harga babi akan mahal. Sedang kalau musim biasa, banyak yang beli babi anak untuk dipelihara”. “Sudah yah, saya mau menjual dulu” pungkas bapak sambil berjalan menuju ke salah satu mobil pengangkut babi.

Mobil pengangkut babi adalah truk mini empat roda. Dibuat dua lantai untuk mengoptimalkan kapasitas pengangkutan. Pada dasar lantai diberi jerami padi atau sekam, tentunya untuk menghindari stress pada babi ketika perjalanan. Tak lupa juga diberi pakan hijauan yang masyarakat menyebutnya sayur babi.

Jadwal pasar babi, mengikuti jadwal pasar sentral yang hanya enam hari sekali. Penulis ke sana ketika hari minggu, maka dipastikan hari pasar berikutnya jatuh pada hari sabtu. Jika hari biasa, maka tidak ada babi yang dipasarkan, namun beberapa penjual daging masih terlihat. Harga daging sekira 40 ribu per kilogram, namun berfluktuasi.

Pasar babi memang bukan hanya monopoli Tana Toraja, karena di Kabupaten tetangga Toraja Utara juga terdapatat pasar babi, namanya Pasar Bolu. Di pasar Bolu malah bukan hanya ternak babi yang dipasarkan, tapi juga kerbau. Jadwalnya selisih sehari setelah Pasar Makale. Maka tak lengkaplah jika ke Toraja, tidak mengunjungi kedua pasar ternak tersebut.


13341149271173077844
Daging (Doc.Pribadi, 2012)
1334114989972472785
Mobil pengangkut (Doc.Pribadi, 2012)
13341150641715256472
Tawar-menawar harga pas tancap gas (Doc.Pribadi, 2012)

Waktu yang tepat mengunjungi Toraja, tentulah pada akhir tahun. Selain karena bertepatan dengan liburan semester awal sekolahan, juga karena beragam event digelar di daerah ini sepanjang bulan Desember. Mulai dari wisata alam seperti sepeda wisata, rakit tradisional, lomba memancing dan menangkap ikan, pameran kerajinan dan kuliner, pertunjukan seni budaya, perayaan Natal, dan masih banyak lagi. Rangkaian kegiatan tersebut akan ditutup dengan pesta kembang api tutup tahun. Semua itu terangkum dalam event pariwisata tahunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bertajuk Lovely December.


--- oOo ---

Visit South Sulawesi 2012.
Jelajahi Pariwisata Makassar di http://mymakassar.com/
.

1 komentar:

"ATYusuf" mengatakan...

Membaca tulisan ini,,ada rasa gimana githu...apalg hal ini nda lazim bg qt kaum muslim.
Tapi ya..kembali melihat dr sisi peternakannya. Dan tentunya ini hal yg lumrah bg non muslim.
1 hal yg pernah sy dapat dr diskusi dgn seorang kawan, yg insyAllah pengetahuan agamanya lbh luas bahwa memelihara dan berjual beli tentang suatu yg haram maka hukumnya haram pula. Tp bagi non muslim that's right lah...
Jempol buat tuliasannya,,teruzz tingkatkan dan berbagi informasi dunia peternakan...^^

Posting Komentar