Vulvamu memerah, hangat
Deras lendir bening menetes tanpa izin
Bilamana instingku berdusta?
Ah, kau birahi…
Desahmu menggeliat pada gelisahku
Dipan eksotis dari kayu tepis
Dan semerbak aroma khas wewangian
Yang rutin kau semprot pasca fajar
Doggy style tanpa foreplay
Godamu genit berbisik lirih
Pelan, berpacu, menggelinjang
Oooo… puncak klimaks parabola
Tapi sebiliun maaf kali ini sayang
Telan ludahmu jangan menoleh
Rasakan sensasi sperma suntik
Sekedar membuahi pantang menjamah
Komplain pada Tuhan yang menciptamu
Juga pencipta ilmu pengetahuan Itu
Sebab tak ada Komisi Nasional
Hak Asasi Binatang, tempatmu mengadu
Selamat Menikmati Sayang (Krokot, 2010) |
*Puisi perdanaku, hiks... jadi malu.
@Sidrap, 19/03/2011
.
4 komentar:
wah,imanizatif banget.bagus loh,menganggat hal2 yang dianggap tabu oleh kebanyakan.salam kenal,klu ada waktu kunjungi blog ane ya
@i-one
Ngak tabu koq, biasa aja... hehehehe... Aku tadi mampir d blog-nya, tapi belum bisa kasi komentar. Nanti yah.. Makasih, salam kenal balik.
Bisaan nih imajinasi sastranya
@Anazkia
Baru belajar koq, niha malah baru puisi perdana...
Posting Komentar