Rendahnya rasa percaya diri, menjadi penyakit kronis yang mungkin dialami oleh sebagian besar mahasiswa di agrocompleks (pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan). Ada rasa minder ketika harus bergaul dengan mahasiswa dari fakultas-fakultas elite macam Kedokteran dan Teknik di Eksakta atau Ekonomi dan Hukum di Non Eksak.
Menyadari bahwa kuliah di fakultas yang terlanjur dipersepsikan oleh sebagian orang dengan hal-hal negatif, kotor, kumuh dan jorok. Fakultas terbelakang, tidak keren dan hanya tempat pembuangan orang-orang yang gagal berkompetisi di SNMPTN, menjadi penyebabnya. Tapi bukan berarti semua mahasiswa yang menggeluti ilmu-ilmu pertanian mengalami hal yang demikian.
Beberapa waktu yang lalu, saya menemukan seorang mahasiswa peternakan yang status hubungannya di facebook, berpacaran dengan seorang mahasiswi yang kini sedang coas untuk meraih gelar dokter gigi. Ada rasa penasaran dalam diri, yang saya wakilkan dalam sebuah pertanyaan sederhana “Kok bisa???” Pertanyaan yang tentu sangat beralasan. Bagaimana mungkin mahasiswa kedokteran dengan peternakan bisa berpacaran, untuk sekedar berteman saja terkadang serasa ada sekat.
Beberapa waktu yang lalu, saya menemukan seorang mahasiswa peternakan yang status hubungannya di facebook, berpacaran dengan seorang mahasiswi yang kini sedang coas untuk meraih gelar dokter gigi. Ada rasa penasaran dalam diri, yang saya wakilkan dalam sebuah pertanyaan sederhana “Kok bisa???” Pertanyaan yang tentu sangat beralasan. Bagaimana mungkin mahasiswa kedokteran dengan peternakan bisa berpacaran, untuk sekedar berteman saja terkadang serasa ada sekat.
Saya tidak bertanyaan ke mahasiswa peternakan itu atas prestasi luar biasa yang dicapainya. Saya menyebutnya luar biasa, karena memang sangat langka terjadi. Namun jawaban dari pertanyaan sederhana itu, saya coba cari ke si Calon Dokter Gigi. Ada apa gerangan sampai dia bisa jatuh cinta? Melalui obrolan chating…
Kok bisa kamu pacaran ma anak peternakan?
“Emang salah?”
Ngak salah sih… Cuma aneh aja klo dokter gigi pacaran ma peternak.
“Klo gitu, ngak pa2 dong”
Yah, ngak pa2, tapikan ada alasanx
“Karena anak peternakan itu penyayang”.
Penyayang?
“Iya, bayangkan… Binatang saja disayang, apa lagi manusia!!!”.
wkwkwkwkwk… Sayapun ngakak.
Jawaban yang disampaikan memang terdengar cuma candaan, tapi jika dipikir-pikir memang ada benarnya. Jika binatang sebagai mahluk yang tidak berpikir saja diperlakukan istimewa, maka tentu akan lebih istimewa lagi pada manusia. Maka izinkan saya melengkapi judul di atas. Jika ada yang sedang mencari pasangan yang penyayang, silahkan mampir di Fakultas Peternakan… Hehehe…
Salam,
IRSYAM SYAM*
*Mantan mahasiswa peternakan
@Makassar, 18/09/2010
0 komentar:
Posting Komentar