Senin, 07 Februari 2011

Laskar Pemimpi, Taktik Perang Ala Bebek (Preview)

www.21cineplex.com

Laskar Pemimpi merupakan sekelompok pasukan amatir yang bergabung dengan Pasukan Panjen. Mereka nekat menerobos markas Belanda untuk membebaskan warga yang ditawan. Karena diantaranya, juga terdapat orang-orang yang mereka sayangi. Tim ini terdiri dari enam laskar yang dipimpin oleh Kopral Jono. Sebagai penunjuk jalan, diikutkan seorang tawanan bernama Once yang merupakan tentara KNIL. Mereka menyebut ini sebagai misi rahasia karena memang tanpa sepengetahuan Komandan Pasukan Panjen, Kapten Hadi.

Once menunjukkan lewat peta tentang lokasi Markas Belanda yang ternyata sangat jauh. Untuk mencapai markas Belanda butuh waktu sebulan jika berjalan kaki. Tentu waktu yang sangat lama, cara paling singkat adalah dengan naik kendaraan. Laskar ugal-ugalan ini akhirnya memutuskan untuk menghadang mobil patroli KNIL untuk dijadikan tumpangan. Mereka kemudian menunggu pasukan patroli lewat, dengan bersembunyi di pematang sawah pinggir jalan.


Pada saat bersembunyi itulah tim ini bertemu peternak bebek yang menasehatinya untuk pindah persembunyian, karena tempat itu jadi teritorial bagi bebeknya. Si peternak bebek juga menyampaikan agar penghadangan tentara Belanda dilakukan setelah pukul tiga, dimana bebek sudah makan siang dan akan segera digiring kembali ke kandang.

Penghadangan berhasil berkat bantuan Pasukan Siliwangi. Komandan Patroli Pasukan Belanda sempat mengatai laskar pemimpi sebagai bebek bodoh, yang kemudian dibalas Koprol Jono dengan mengatakan kalau bebek kami lebih pintar dari bebek kalian. Namun usaha membebaskan tawanan gagal, bahkan para laskar ikut malah ikut tertangkap. Untunglah Letnan Bowo bersama Pasukan Panjan lainnya berhasil menyelamatkan mereka.

Ulah laskar pemimpi membuat Kapten Hadi murka, lalu memecat dan mengusir mereka dari markas. Merekapun tidak diikutkan pada serangan besar-besaran 1 maret 1949 ke Yogyakarta yang sebelumnya dikuasai Belanda. Meski dipecat, Kopral Jono beserta para laskarnya tetap ingin terlibat perjuagan melawan Belanda. Ketika Pasukan Indonesia yang merupakan gabungan dari beberapa kesatuan sedang menyerang Belanda di Yogyakarta, tim elite ini memilih bergerak sendiri.

Tim elite mendapat info dari Pasukan Siliwangi, bahwa akan ada bala bantuan pasukan Belanda yang bergerak dari Semarang. Mereka berencana melumpuhkan pasukan Belanda itu agar tidak masuk ke Yogyakarta yang sudah dikuasai pasukan Indonesia. Rencana ini sebuah hal yang sangat sulit, mengingat Pasukan Belanda terdiri dari rombongan besar.

Disinilah strategi perang ala peternak bebek dirancang. Iring-iringan pasukan Belanda ini seperti bebek yang sedang digiring ke sawah. Untuk melumpuhkan mereka, harus dengan membuat para bebek itu panik. Pengalaman peternak bebek, jika yang paling belakang dibuat takut, maka bebek yang di depan akan jadi panik tanpa mengetahui apa sebabnya sampai terjadi kepanikan. Pada saat kepanikan terjadi itulah maka serangan akan mudah dilancarkan.

Strategi perang ala bebekpun dijalankan. Dimulai dengan memancing perhatian rombongan Belanda dengan seorang gadis desa yang melintas di depan iring-iringan pasukan. Sementara laskar di belakang membakar jerami sehingga menimbulkan asap tebal. Seorang laskar berpakian pasukan Belanda berlari sambil teriak-teriak “asap beracun” yang membuat spontan semua rombangan jadi panik. Pada saat itulah laskar Indonesia mulai menyerang rombongan Belanda.

*Ternyata, kemenangan telak Pasukan Indonesia atas Belanda pada serangan umum 1 maret 1949 banyak ditentukan oleh startegi perang ala peternak bebek.

@Makassar, 01/10/2010


0 komentar:

Posting Komentar