Senin, 07 Februari 2011

Inkonsistensi Doktor dan Dokter

Ilustrasi  (Dok. Pribadi)
Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada orang yang telah menyelesaikan pendidikan strata tiga (S3). Sementara dokter merupakan gelar profesi untuk sarjana kedokteran (S1) yang telah lulus kepaniteraan klinik. Dengan menuliskan secara lengkap, maka ada dikotomi yang jelas antaradoktor degan dokter. Yang menjadi masalah kemudian adalah ketika menulis akronimnya. Yang sering dijumpai yaitu akronim doktor tertulis “Dr” (d huruf kapital dan r huruf kecil). Sedangkandokter disingkat “dr” (d dan r huruf kecil).

Namun beberapa dokter juga terkadang menggunakan singkatan “Dr”sebagaimana banyak terlihat di papan praktek dokter. Penggunaan singkatan “Dr” untuk dokterkonon untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan kalimat yang diawali kata “dr”. Jika dituliskan dengan awalan huruf kecil, maka itu berarti menyalahi kaidah penulisan kalimat yang benar. Tapi penggunaan “Dr” untuk dokter menimbulkan masalah baru, karena singkatan yang digunakan sama dengan doktor.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga bertanggung jawab tentang masalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian mengklaim bahwa penulisan yang tepat untuk doktermemang sebaiknya “Dr”. Sehingga permasalahan tentang huruf kapital di awal kalimat dapat terselesaikan. Dan dengan demikian, doktor menurut mereka adalah “DR”. Klaim dari Kemendikbud kemudian diperkuat oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menggunakan “Dr” sebagai singkatan resmi untuk dokter (Leonardo P.S, 2008).

Jika memang benar demikian, lalu kenapa masih banyak dokter menulis gelar profesinya dengan “dr”? Mengapa pula para doktor sebagaimana terlihat di banyak perguruan tinggi tetap menggunakan singkatan “Dr”? Dan menjadi semakin bingung, karena ada juga dokter yang menulis singkatan “DR”untuk meyesuaikan ketika namanya ditulis dengan keseluruhan huruf kapital.

Jika doktor dan dokter tidak konsisten menulis singkatan gelarnya. Maka orang yang awam akan kebingungan membedakan antara doktor dan dokter. Bahkan bisa jadi suatu saat ada pasien datang berobat ke doktor. Karena pemilik rumah hanya menuliskan gelar S3-nya di depan pintu (Exp: Dr. Irsyam) sehingga si pasien mengira itu tempat praktek dokter. Hehehe…

IRSYAM SYAM*
*Bukan dokter apa lagi doktor, tapi bermimpi jadi doktor
@Makassar, 22/09/2010


0 komentar:

Posting Komentar